TUGAS
METODOLOGI
PENELITIAN
DESIGN
EKSPERIMEN
DISUSUN
OLEH:
I DEWA M.
KRESNA
09 313 161
PENDIDIKAN
KIMIA
SEMESTER VI
KELAS B
JURUSAN
KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MANADO
2012
TRUE EKSPERIMENTAL
(Pretest – Posttest Control Group
Design)
Dikatakan True Experimental Design (Eksperimen
yang betul-betul), karena didalam desain ini, penelitian dapat mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. dengan demikian validitas
internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. ciri
utama dari True Experimental Design adalah bahwa sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi
tertentu. jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampeel yang dipilih
secara random. disini terdapat dua bentuk design True Experimental Design,
yaitu: posttest only control design dan pretest group design.
Dalam desain ini terdapat dua kelompok
yang dipilih secara random (R), kemudian diberi pretest untuk mengetahui
keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. X
menandakan yang diberi perlakuan. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok
tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh
perlakuan adalah : (O2 – O1) - (O4 – O3).
TIPE-TIPE
DESAIN EKSPERIMENTAL
Metode penelitian eksperimen adalah: metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaru perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan. Contohnya dalam bidang fisika
penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karna variabel-variabel
dapat di pilih dan variable lain dapat
mempengaruhi proses eksperimen dan dapat dikontrol secara tepat, adapun
cotohnya dalam bidang fisika mencari pengaruh panas terhadap muai panjang suatu
benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang dapat di ukur secara
teliti, dan penelitian dilakukan dilaboratorium, sehingga pengaruh-pengaruh
variable lain dari luar dapat di control. Sedangkan dalam penelitian social
khususnya pendidikan, desain eksperimen yang digunakan untuk penelitian akan
sulit mendapatkan hasil yang akurat, karna banyak variable luar yang
berpengaruh dan sulit mengontrolnya adapun contohnya mencari pengaruh metode
kontekstual terhadap kecepatan pemahaman murid dalam pelajaran matematika.
1. Pre-Experimental Designs
(nondesigns)
Dikatakan
pre-experimental designs, karena
desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan
semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena
tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.
Bentuk Pre-Experimental Designs ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case Study, One- Group
Pretest-Posttes Design, Intact-Group Comparison.
a a.
One-Group Case Study
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat
digambarkan seperti berikut :
Paradigma
itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi
treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. (Treatment adalah sebagai variabel
independen, dan hasil adalah sebaga variabel dependen).
a b.
One-Group Pretest-Posttes Design
a c.
Intact-Group Comparison
Pada design ini terdapat suatu kelompok yang gunakan
untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen
(yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi
perlakuan). Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :
Seperti
telah dikemukakan bahwa, ketiga bentuk desain pre-experiment itu bila diterapkan untuk penelitian, akan banyaak
variabel-variabel luar yang masih berpengaruh sulit dikontrol, sehingga
validitas internal penelitian menjadi rendah.
2.
True
Expermental Design
Dikatakan true expermental (Eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain
ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian)
dapat menjadi tinggi. Ciri dari True Experimental adalah bahwa, sampel yang
digunakan untuk eksperimen mampu sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.
Jadi cirinya adalah adanya kelompok
kontrol dan sampel dipilih secara random.
Disini dikemukan dua bentuk design
true exprimental yaitu : Posttest Only Control Design dan Pretest-Posttest
Control Group Design.
a a). Posttest
Only Control
Dalam
design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R).
Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok
yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya
perlakuan (treatment) adalah (O1 : O2). Dalam penelitian
yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai
statistik t-test misalnya, kalau terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan
berpengaruh secara signifkan.
a b). Pretest-Posttest
Control Group Design
Dalam
desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi
pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok
tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah : (O2 – O1)
- (O4 – O3).
3.
Factorial
Design
Desain
faktorial merupakan modifikasi dari design
true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel
moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil
(dependen). Paradigma desain faktorial dapat digambarkan seperti berikut :
Pada
desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi
pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila setiap kelompok nilai pretestnya sama. Jadi, O1 = O3
= O5 = O7. Dalam hal ini variabel moderatornya adalah Y1
dan Y2.
4.
Quasi
Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini
merupakan pengembangan dari true eksperimen
desain, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol.
Tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih
baik dari pre-experimental design.
Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
Dalam suatu kegiatan administrasi
atau manajemen, sering tidak mungkin menggunakan sebagian karyawannya untuk
eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang
lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan
kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental.
Berikut ini dikemukakan
dua bentuk desain quasi eksperimen, yaitu Time-Series
Design dan Nonequivalent Control
Group Design.
aa). Time
Series Design
Dalam
design ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih dengan
random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi prestest sampai empat kali,
dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok
sebelum diberi perlakuan. Bila hasil prestest selama empat kali ternyata
nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak
menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan kelompok dapat diketahui
dengan jelas, maka baru diberi treatment. Desain penelitian ini hanya
menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
Hasil prestest yang baik adalah O1
= O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan yang baik
adalah O5 = O6 = O7
= O8. Besarnya pengaruh perlakuan adalah = (O5 + O6 + O7
+ O8) – (O1 + O2 + O3 + O4)
bb). Nonequivalent
Control Group Design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
DAFTAR
PUSTAKA
Sugiyono. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta
http://penilai-hati.blogspot.com/2010/11/bentuk-desain-eksperimen.html
(Akses: Kamis, 29 Maret 2012. Pukul 11.30 WITA)
http://www.infoskripsi.com/Resource/SubDesain-Eksperimental.html
(Akses: Kamis, 29 Maret 2012. Pukul 11.30 WITA)
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pre%20eksperimental%20design&source=web&cd=2&ved=0CDIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fcucuzakariyya.files.wordpress.com%2F2009%2F11%2Fmetode-penelitian-eksperimen.doc&ei=gWR0T4_0H83nrAfzhKDZDQ&usg=AFQjCNFuhHw6VthJqWre0efM9FrJ1A-aZA
(Akses: Kamis, 29 Maret 2012. Pukul 11.30 WITA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa di follow and coment ya Gan ... :)