Jumat, 06 April 2012

Design Eksperimen


TUGAS
METODOLOGI PENELITIAN

DESIGN EKSPERIMEN


DISUSUN OLEH:
I DEWA M. KRESNA
09 313 161
PENDIDIKAN KIMIA
SEMESTER VI
KELAS B



JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2012




TRUE EKSPERIMENTAL
(Pretest – Posttest Control Group Design)


Dikatakan True Experimental Design (Eksperimen yang betul-betul), karena didalam desain ini, penelitian dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. ciri utama dari True Experimental Design adalah bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampeel yang dipilih secara random. disini terdapat dua bentuk design True Experimental Design, yaitu: posttest only control design dan pretest group design.





Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R), kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. X menandakan yang diberi perlakuan. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh perlakuan adalah : (O2 – O1) - (O4 – O3).




TIPE-TIPE DESAIN EKSPERIMENTAL


Metode penelitian eksperimen adalah: metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaru perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Contohnya dalam bidang fisika penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karna variabel-variabel dapat di pilih  dan variable lain dapat mempengaruhi proses eksperimen dan dapat dikontrol secara tepat, adapun cotohnya dalam bidang fisika mencari pengaruh panas terhadap muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang dapat di ukur secara teliti, dan penelitian dilakukan dilaboratorium, sehingga pengaruh-pengaruh variable lain dari luar dapat di control. Sedangkan dalam penelitian social khususnya pendidikan, desain eksperimen yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karna banyak variable luar yang berpengaruh dan sulit mengontrolnya adapun contohnya mencari pengaruh metode kontekstual terhadap kecepatan pemahaman murid dalam pelajaran matematika.

1.      Pre-Experimental Designs (nondesigns)
      Dikatakan pre-experimental designs, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.
Bentuk Pre-Experimental Designs ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case Study, One- Group Pretest-Posttes Design, Intact-Group Comparison.

a           a.      One-Group Case Study
            Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut :

Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. (Treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebaga variabel dependen).

a         b.      One-Group Pretest-Posttes Design
           Kalau pada design no. a, tidak ada pretest, maka pada design ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan design ini. Design ini dapat digambarkan sebagai berikut :


a          c.      Intact-Group Comparison
            Pada design ini terdapat suatu kelompok yang gunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :

Seperti telah dikemukakan bahwa, ketiga bentuk desain pre-experiment itu bila diterapkan untuk penelitian, akan banyaak variabel-variabel luar yang masih berpengaruh sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian menjadi rendah.

2.      True Expermental Design
Dikatakan true expermental (Eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri dari True Experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen mampu sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random.
Disini dikemukan dua bentuk design true exprimental yaitu : Posttest Only Control Design dan Pretest-Posttest Control Group Design.
a          a).      Posttest Only Control
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-test misalnya, kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifkan.

a         b).      Pretest-Posttest Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah : (O2 – O1) - (O4 – O3).

3.      Factorial Design 
Desain faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (dependen). Paradigma desain faktorial dapat digambarkan seperti berikut :
  
Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila setiap kelompok nilai pretestnya sama. Jadi, O1 = O3 = O5 = O7. Dalam hal ini variabel moderatornya adalah Y1 dan Y2.

4.      Quasi Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true eksperimen desain, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol. Tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak mungkin menggunakan sebagian karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental.
Berikut ini dikemukakan dua bentuk desain quasi eksperimen, yaitu Time-Series Design dan Nonequivalent Control Group Design.

aa).      Time Series Design
Dalam design ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih dengan random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi prestest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil prestest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.


            Hasil prestest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8Besarnya pengaruh perlakuan adalah = (O5 + O6 + O7 + O8) – (O1 + O2 + O3 + O4)


bb).      Nonequivalent Control Group Design

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.


                                                                                                                        

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

http://penilai-hati.blogspot.com/2010/11/bentuk-desain-eksperimen.html (Akses: Kamis, 29 Maret 2012. Pukul 11.30 WITA)

http://www.infoskripsi.com/Resource/SubDesain-Eksperimental.html (Akses: Kamis, 29 Maret 2012. Pukul 11.30 WITA)






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa di follow and coment ya Gan ... :)