ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
PENGARUH AKTIVITAS MANUSIA TERHADAP PEMANASAN GLOBAL DAN DAMPAKNYA
TERHADAP HIDROSFER BUMI KITA
NAMA-NAMA KELOMPOK:
I DEWA M. KRESNA
YUDA PRATAMA
NOVEL N. POJOH
RIENDY SINGKOH
YARDI HARUN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2012
PENDAHULUAN
Nitrogen terdapat
di semua lapisan/bagian dalam lingkungan. Atmosfer terdiri dari 78% volume
unsur nitrogen, N2, dan merupakan suatu reservoir yang tidak aka
nada habis-habisnya untuk unsur penting ini. Oleh karena itu tidak sebanyak
karbon dan oksigen dalam biomassa, tapi merupakan unsur penting dalam protein.
Molekul N2 sangat stabil oleh karena itu pemutusan menjadi
atom-atomnya untuk bereaksi dengan bahan kimia membentuk senyawa organik atau anorganik
nitrogen merupakan langkah yang terbatas dalam siklus. Ini dapat terjadi dengan
proses berenergi tinggi dalam penyinaran cahaya yang menghasilkan nitrogen
oksida.
SIKLUS NITRAT
1.
Air Tawar
Kotoran
ikan mengandung banyak Amonia (NH3). Respirasi, makanan berlebih,
sisa-sisa tanaman bahkan setiap ikan mati juga menyumbang banyaknya jumlah
amonia. Jika volume air di tempat ikan tersebut cukup banyak maka konsentrai
amonia akan menurun. Selanjutnya amonia ini di oksidasi oleh bakteri
Nirosomonas menjadi nitrit (NO2-). Selanjutnya nitrit di
ubah menjadi nitrat dengan bantuan bakteri Nitrobacter. Nitrobacter membutuhkan
waktu lebih lama untuk menyerap nitrit, lalu kadar nitrit berkurang dan nitrat
(senyawa yang kurang beracun) yang tertinggal. Nitrat ini digunakan sebagai
pupuk untuk tanaman air.
Amonia dalam air tawar akan mucul dalam dua bentuk yaitu amonia (NH3)
dan ion amonium (NH4+). Konsentrasi keduanya dipengaruhi
oleh pH air. Pada pH basa amonia lebih banyak akan hadir sebagai NH3
sedangkan pada pH asam, ion amonium (NH4+) yang akan
hadir lebih banyak. NH3 lebih bersifat racun (toksik) dibanding NH4+.
Keracunan amonia pada ikan biasanya lebih sering terjadi pada pH basa.
Dalam air tawar, amonia dioksidasi oleh bakteri untuk membentuk nitrit.
Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut:
NH4+ + 2
H2O → NO2- + 8
H+
Konsentrasi nitrit 0,1 ppm terbukti jika terjadi berkepanjangan.
Keracunan nitrit dapat membuat ikan mati lemas karena nitrit mengikat komponen
pembawa oksigen (hemoglobin) dalam darah. Dalam lingkungan air tawar nitrit
dioksidasi oleh bakteri Nitrobacter untuk membentuk nitrat. Reaksi kimia yang
terjadi adalah sebagai berikut:
NO2- + H2O → NO3- + 2
H+
Pada masa lalu, nitrat relatif tidak berbahaya untuk ikan, tentunya
karena kurang beracun dari amonia atau nitrit. Telah ditunjukkan bahwa
konsentrasi hingga 1000 ppm baru akan menyebabkan kematian, namun efek samping
untuk konsentrasi rendah belum dipahami dengan baik.
1.
Air Laut
Siklus
nitrogen merupakan salah satu
siklus paling penting yang ditemukan di ekosistem darat. Nitrogen digunakan
oleh organisme hidup untuk menghasilkan sejumlah kompleks organik molekul seperti asam amino , protein , dan asam nukleat . Nitrogen paling banyak ditemukan di atmosfer, di mana dalam bentuk gas (terutama N 2), memainkan peran penting bagi kehidupan. Jumlahnya sekitar
satu juta kali lebih besar dari total nitrogen yang terkandung dalam organisme
hidup. Nitrogen lainnya
termasuk bahan organik di dalam tanah dan lautan. Meskipun melimpah di atmosfer. Masalah ini terjadi karena tanaman
hanya dapat mengambil nitrogen dalam dua bentuk : ion amonium (NH 4 +) dan ion nitrat (NO 3 -). Kebanyakan tanaman mendapatkan nitrogen yang mereka butuhkan dalam bentuk anorganik yaitu nitrat dari air tanah. Amonium kurang digunakan
oleh tanaman untuk penyerapan karena dalam konsentrasi yang besar
sangat beracun. Hewan menerima
nitrogen yang diperlukan mereka butuhkan untuk metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi.
Gambar 2. Siklus Nitrogen di lingkungan air
laut
Dalam ekosistem, nitrogen terutama disimpan dalam jasad
hidup dan mati yang mengandung bahan organik. Nitrogen organik ini diubah
menjadi bentuk menjadi anorganik ketika kembali memasuki siklus biogeokimia melalui dekomposisi . Dekomposer, ditemukan di lapisan
tanah atas, kimiawi mengubah nitrogen yang ditemukan dalam bahan organik dari amonia (NH 3) menjadi
garam amonium (NH 4 +) . Proses ini
dikenal dengan nama mineralisasi yang dilakukan
oleh berbagai bakteri , actinomycetes , dan jamur .
Nitrogen dalam bentuk amonium dapat diserap ke permukaan
partikel tanah liat di dalam tanah. Ion amonium memiliki muatan molekul
positif biasanya dipegang oleh koloid tanah . Proses ini
kadang-kadang disebut misel
fiksasi. Ketika dilepaskan, sebagian besar ammonium sering
diubah oleh bakteri
jenis tertentu yaitu autotrophic (bakteri yang
termasuk dalam genus Nitrosomonas) menjadi nitrit (NO 2 -). Selanjutnya
diolah oleh bakteri (termasuk dalam genus Nitrobacter) mengubah nitrit ke nitrat (NO 3 -). Kedua
proses kimia melibatkan oksidasi dan dikenal sebagai nitrifikasi . Namun, nitrat sangat
larut dan itu mudah hilang dari sistem tanah dengan pencucian . Beberapa nitrat yang tercuci
ini mengalir melalui sistem hidrologi sampai mencapai lautan di
tempat dimana nitrogen dapat kembali ke atmosfer melalui denitrifikasi . Umumnya denitrifikasi
juga terjadi di dalam tanah dan dilakukan oleh bakteri
heterotrofik. Proses denitrifikasi
melibatkan metabolisme yang mengubah nitrat (NO 3 -) menjadi
nitrogen (N 2) atau nitrous oksida (N2O)
gas. Kedua gas ini kemudian kembali ke atmosfer.
Hampir semua nitrogen ditemukan di ekosistem darat
awalnya berasal dari atmosfer. Banyak senyawa nitrogen memasuki tanah dengan
curah hujan atau melalui efek petir. Kebanyakan, reaksi biokimia terjadi dalam
tanah dengan khusus mikro-organisme seperti bakteri , actinomycetes , dan cyanobacteria .
PEUBAH KONSENTRASI NITRAT
Salah satu
bagian dari siklus nitrogen yang merupakan ion-ion anorganik alami adalah
Nitrat (NO3-) dan nitrit (NO2-). Sampah yang mengandung dapat terurai akibat
aktifitas mikroba di tanah atau air. Nitrogen organik mula-mula diurai menjadi
ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrit dan nitrat. Dalam air bawah
tanah dan air yang terdapat di permukaan, nitrat menjadi senyawa yang paling
sering ditemukan. Hal ini terjadi Karena nitrit dapat dengan mudah
dioksidasikan menjadi nitrat. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, Nitrat dapat
terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok
Nitrobacter dan termasuk amonia anhidrat seperti juga sampah organik hewan
maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air.
Kegiatan manusia telah sangat mengubah siklus
nitrogen. Beberapa proses utama yang terlibat dalam perubahan ini
meliputi:
·
Aplikasi pupuk nitrogen untuk tanaman telah menyebabkan tingkat
peningkatan denitrifikasi dan pencucian nitrat ke dalam air
tanah .Nitrogen tambahan memasuki sistem air tanah akhirnya mengalir ke
sungai, sungai, danau, dan muara. Dalam sistem ini, nitrogen ditambahkan
dapat menyebabkan eutrofikasi .
·
Peningkatan deposisi nitrogen dari sumber atmosfer karena pembakaran
bahan bakar fosil dan pembakaran hutan. Kedua proses melepaskan berbagai
bentuk nitrogen melalui pembakaran.
·
Ternak melepaskan sejumlah besar amonia ke lingkungan dari kotoran
mereka. Nitrogen ini memasuki sistem tanah dan kemudian memasuki sistem
hidrologi melalui pencucian serta aliran air tanah.
DAMPAK NITRAT TERHADAP LINGKUNGAN
Dampak
dari konsentrasi nitrat yang tinggi dalam air itu tidak hanya membahayakan
kesehatan manusia atau ternak, tapi juga bisa merusak ekosistem karena
kelebihan nitrat dan juga bisa merugikan kalangan industri. Nitrat dalam
perairan mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton dan tanaman. Jika kadarnya
terlalu tinggi, maka akan menyebabkan bloming fitoplankton. Nitrat dan unsure-
unsure lainnya seperti fosfor hingga batas tertentu tampaknya terbatas
jumlahnya hampir pada semua ekosistem air tawar.
Dalam air danau, dan aliran air dengan kesadahan rendah, kalsium dan garam-
garam juga tampaknyan terbatas, kecuali pada beberapa mata air mineral bahkan
pada air dengan kesadahan tertinggi hanya mempunyai kadar garam dengan
salinitas kurang dari 0,5% dibandingkan dengan 30- 37% dalam air laut. Air baku
yang mengandung kadar nitrat yang tinggi lebih dari 14 ppm telah terbukti
menghambat terbentuknya lapisan pelindung pada industri galvanisasi material
besi. Air minum yang mengandung nitrat melebihi standar sangat berbahaya bagi
manusia, terutama bagi bayi dan orang-orang dengan kelainan genetika, karena
dapat menimbulkan penyakit sindroma bayi biru (methemoglobinemia) yang bisa
menyebabkan kematian. Selain itu, keracunan nitrat juga dicurigai sebagai
penyebab penyakit kanker perut.
PENANGGULANGAN PENCEMARAN NITRAT
DI WILAYAH PERAIRAN
Fasilitas pembuangan di tempat seperti tangki septik dan tangki memegang
melepaskan sejumlah besar nitrogen ke lingkungan dengan pemakaian melalui drainfield ke dalam
tanah. Aktivitas mikroba mengkonsumsi nitrogen dan kontaminan lainnya
dalam limbah cair.
Namun, di daerah tertentu,
tanah tidak cocok dan beberapa atau semua air limbah , dengan
kontaminan, memasuki akuifer . Kontaminan ini menumpuk dan akhirnya
berakhir di air minum. Salah satu kontaminan yang paling khawatirkan
adalah tentang nitrogen dalam
bentuk nitrat . Konsentrasi nitrat 10 ppm (bagian per juta)
atau 10 miligram per liter adalah arus batas EPA untuk air
minum dan air limbah rumah tangga khas dapat menghasilkan berbagai 20-85 ppm.
Salah satu risiko
kesehatan yang terkait dengan air minum (dengan> 10 ppm nitrat) adalah
pengembangan methemoglobinemia dan telah ditemukan
menyebabkan sindrom bayi biru . Beberapa negara
bagian Amerika sekarang mulai program untuk memperkenalkan maju sistem pengolahan air limbah ke
fasilitas pembuangan kotoran di tempat yang khas. Hasil dari sistem ini
adalah pengurangan keseluruhan nitrogen, serta kontaminan lainnya dalam limbah
cair.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: ANDI
http://dampak%20nitrat/Aufklarung%20%20Efek%20Nitrat%20Untuk%20Kesehatan.htm (Minggu, 26 Februari 2012, Pukul: 15.00 –
16.00 WITA)
http://dampak%20nitrat/DigiLib%20%20%20AMPL%20-%20Air%20Tercemar%20Nitrat%20Berbahaya.htm (Minggu, 26 Februari 2012, Pukul: 15.00 –
16.00 WITA)
http://dampak%20nitrat/Sentra%20Informasi%20Ilmu%20Pengetahuan%20dan%20Teknologi%20(IPTEK).htm (Minggu, 26 Februari 2012, Pukul: 15.00 –
16.00 WITA)
http://sebab%20nitrat/iLLoNk_JiE'%20%20Kandungan%20Nitrat%20%20NO3%20dan%20Nitrit%20NO2%20Pada%20Perairan%20Tawar.htm (Minggu, 26 Februari 2012, Pukul: 15.00 –
16.00 WITA)
http://sebab%20nitrat/230866747.htm (Minggu, 26 Februari 2012, Pukul: 15.00 –
16.00 WITA)
http://sebab%20nitrat/Pancaroba%20Datang,%20Penyakit%20pun%20Mulai%20Berulah.htm (Minggu, 26 Februari 2012, Pukul: 15.00 –
16.00 WITA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa di follow and coment ya Gan ... :)