LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
FERMENTASI
ASAM CUKA
I DEWA
MADE KRESNA
09 313
161
PENDIDIKAN
KIMIA
KELAS
B
JURUSAN
KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MANADO
2011
FERMENTASI ASAM CUKA
1.
Waktu
pelaksanaan praktikum
Hari/tanggal : Jumat, 4 November 2011
Pukul : 11.00 – 13.30
WITA
2.
Tujuan
percobaan
Untuk mengetahui proses fermentasi.
3.
Dasar
teori
Fermentasi
asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan
aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceeti)
dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi
yang dihasilkan oleh fermentasi alcohol secara anaerob.
Reaksi:
C6H12O6 → 2 C2H5OH → 2 CH3COOH + H2O +
116 kal
Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi
yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi
respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu
proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula
adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam
laktat, dan hidrogen.
Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi
seperti asam butirat
dan aseton.
Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol
dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi
asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Fermentasi
diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba
sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini,
sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
Produk
fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak
dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron
lainnya (yang lebih highly-oxidized)
sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah
bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana
pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua
molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan
respirasi aerobik.
"Glikolisis
aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi
energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan
rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan
"glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk
menghasilkan ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative phosphorylation. Walaupun
fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk
bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik
yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu
menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit.
Tahap
akhir dari fermentasi adalah konversi piruvat
ke produk fermentasi akhir. Tahap ini tidak menghasilkan energi tetapi sangat penting
bagi sel anaerobik karena tahap ini meregenerasi nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+), yang
diperlukan untuk glikolisis. Ia diperlukan untuk fungsi sel normal karena
glikolisis merupakan satu-satunya sumber ATP dalam kondisi anaerobik.
Fermentasi
asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan
aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan
substrat etanol. Energi yang
dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi
alkohol secara anaerob.
Reaksi:
aerob
C6H12O6 2C2H5OH 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
C6H12O6 2C2H5OH 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
(glukosa) bakteri asam cuka asam cuka
Pada
manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah
jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak
daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh,
maka proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan
fermentasi.
Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis
mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob, misalnya pada fermentasi
asam cuka. Berdasarkan senyawa atau jenis zat yang dihasilkan, fermentasi
dibedakan menjadi fermentasi
asam laktat, fermentasi
alkohol, dan fermentasi
asam cuka
Tujuan
Fermentasi adalah untuk menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan
nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik, disamping itu juga
menurunkan zat anti nutrisinya
4.
Alat dan
Bahan
Alat : Bahan :
-
2 botol
air minum - Plastisin
-
3 buah
sedotan limun - 200 cc Air hangat
- 100 g Gula Merah
- Ragi Roti
- Air Kapur
- Indikator Fenoftalein
5.
Jalannya
percobaan
-
Botol A
disiapkan, diisi dengan 200 cc air hangat, dan tambahkan 100 g gula merah dan
ragi roti. Botol dikocok, warna dan bau sebelum dan sesudah perlakuan diamati.
-
Botol B
disiapkan, diisi dengan air kapur dan teteskan indikator fenoftalein, warna dan
bau sebelum dan sesudah perlakuan diamati.
-
Botol A
dan B dihubungkan dengan sedotan limun yang disambung-sambung, ujung botol
disumbat dengan plastisin.
-
Gejala
reaksi yang terjadi diamati.
6.
Hasil
pengamatan
Botol
|
Pengamatan
|
|||
Warna
|
Bau
|
|||
A
|
B
|
A
|
B
|
|
Sebelum
|
Coklat
|
Kuning
|
Gula Merah
|
Kapur
|
Sesudah
|
Coklat Muda
|
Kuning
|
Alkohol
|
Cuka
|
7.
Pembahasan
Pada
botol A setelah bereaksi timbul busa, warna menjadi muda dan berbau yang
disebabkan oleh pembentukan C2H5OH, sedangkan larutan
pada botol B berubah yang semula merah muda, menjadi tidak berwarna, juga
muncul gelembung gas CO2 hasil reaksi botol A. Sehingga dapat
dituliskan reaksi:
Botol
A : C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2
NADH2 + Energi
Botol
B : CaCO3
+ H2O → Ca(OH)2 + H2O
8.
Kesimpulan
Fermentasi
adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh jamur dan bakteri
yang berlangsung dalam keadaan anaerob (tidak memerlukan oksigen dari udara
bebas) dengan bantuan enzim. Selain itu fermentasi juga berarti pemecahan
senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan
menghasilkan energi.
DAFTAR PUSTAKA
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor_Pendamping/Praweda/Biologi/0118%20Bio%203-1g.html. DIAKSES : 05 NOVEMBER 2011
http://smilingtinkerbell.blogspot.com/2008/08/penelitian-sederhana-fermentasi.html. DIAKSES : 05 NOVEMBER 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa di follow and coment ya Gan ... :)